Festival Kuntau Wadah Pelestarian Budaya dan Pembinaan Atlet Muda Kalteng

Muara Teweh - Dengan penuh semangat dan kebanggaan, Festival Kuntau Bupati Barito Utara Cup Open Regional Kalimantan Tengah Tahun 2025 resmi dibuka di Lapangan Volly Yonif 631/Antang, Muara Teweh, Sabtu (1/11/2025).

Ajang bergengsi ini menjadi wadah penting bagi para praktisi dan pecinta seni bela diri tradisional Kuntau dari berbagai kabupaten di Kalimantan Tengah untuk menampilkan kemampuan, menjalin silaturahmi, dan melestarikan warisan budaya leluhur.

Kegiatan secara resmi, Bupati Barito Utara H. Shalahuddin melalui Staf Ahli Bidang Keuangan dan Perekonomian Hery Jhon Setiawan menyampaikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan festival yang menggabungkan unsur olahraga dan budaya ini.

“Festival Kuntau ini bukan sekadar ajang perlombaan bela diri, tetapi juga wadah pelestarian budaya dan jati diri masyarakat Kalimantan Tengah, khususnya Barito Utara. Kuntau merupakan perpaduan antara seni bela diri dan seni tari yang memiliki unsur keindahan gerak sekaligus teknik pertahanan diri,” ujar Hery Jhon membacakan sambutan Bupati.

Bupati melalui staf ahli bupati menambahkan bahwa melalui kegiatan ini, masyarakat dapat memperkuat semangat sportivitas, persaudaraan, serta menanamkan nilai-nilai luhur seperti keberanian, kedisiplinan, dan kehormatan.

“Kami berharap dari festival ini lahir bibit-bibit atlet Kuntau yang dapat mengharumkan nama Barito Utara dan Kalimantan Tengah di tingkat nasional bahkan internasional. Event ini diharapkan terus berkelanjutan sebagai wujud kepedulian terhadap budaya, olahraga, dan kesehatan masyarakat,” ucapnya.

Acara kemudian ditandai dengan pernyataan resmi pembukaan oleh Hery Jhon atas nama Bupati Barito Utara dengan pemukulan gong oleh stah ahli bupati Hery Jhon Setiawan didampingi undangan lainnya.

Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana, Ashari Permady, dalam laporannya menyampaikan bahwa festival ini diikuti oleh 93 peserta dan official dari berbagai daerah di Kalimantan Tengah, ditambah 21 panitia, sehingga total mencapai 114 orang.

Peserta datang dari berbagai perguruan dan sanggar seni bela diri, seperti PSTK Palangka Raya, PSTK Katingan, PSTK Murung Raya, Mahaga Petak Danum Kotim, Siwa Awet Sangar Jatang Bartim, PSDKT Tentara Lawung Murung Raya, Kuntau Bangkuy Selamat Kambe, Sendeng 12 Kotim, dan Perguruan Kuntau dari Barito Utara.

“Festival ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan seni bela diri Kuntau agar semakin dikenal luas. Melalui ajang ini, kami ingin mengakomodasi para penguntau dari berbagai perguruan, memotivasi masyarakat serta pemerintah untuk turut menjaga dan melestarikan seni bela diri tradisional ini,” ujar Ashari.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Dinas Budparpora, Yonif 631/Antang, dan BPBD Barito Utara yang telah memfasilitasi berbagai kebutuhan untuk kelancaran kegiatan.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Seni Main Kuntau Huma Ije Pakat Barito Utara, Nordiansyah, dalam sambutannya menegaskan bahwa Festival Kuntau bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan simbol kebanggaan terhadap budaya lokal dan wadah memperkuat persaudaraan antar daerah.

“Kuntau bukan hanya bela diri, tetapi juga seni dan warisan nilai-nilai luhur seperti disiplin, keberanian, dan rasa hormat. Melalui festival ini, kita ingin menanamkan semangat kebersamaan dan sportivitas bagi generasi muda Kalimantan Tengah,” ujar Nordiansyah.

Ia juga mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta dari berbagai kabupaten/kota di Kalimantan Tengah serta mengapresiasi dukungan pemerintah dan instansi terkait.

“Terima kasih kepada Kadis Budparpora yang meminjamkan Rumah Betang, Dan Yonif 631/Antang yang menyediakan lokasi kegiatan, serta Kepala BPBD yang membantu fasilitas tenda. Semoga kerja sama ini terus berlanjut demi kemajuan seni bela diri tradisional di Barito Utara,” tambahnya.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال