Muara Teweh – Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Barito Utara, H Taufik Nugraha, menyoroti keterbatasan kuota gas LPG 3 kg yang menyebabkan kelangkaan dan tingginya harga di daerah tersebut. Ia menyampaikan hal ini dalam acara silaturahmi antara unsur pimpinan dan anggota DPRD dengan Kapolres Barito Utara, AKBP Singgih Febianto, Senin (13/1/2025).
Menurutnya, salah satu solusi utama untuk menstabilkan harga LPG 3 kg adalah menambah jumlah agen.
“Kami meminta kepada pimpinan bersama eksekutif agar bisa menambah agen LPG. Dalam hukum ekonomi, jika pasokan barang cukup, maka harga akan stabil. Namun, jika barang langka, harganya pasti mahal,” ujar H Taufik Nugraha.
Ia menegaskan bahwa inti dari masalah ini adalah kekurangan pasokan LPG di Barito Utara. Oleh karena itu, ia mendorong agar pimpinan DPRD dan eksekutif segera menyurati pihak terkait untuk menambah kuota gas LPG 3 kg.
“Saya pernah berdiskusi dengan pihak Pertamina, dan mereka menyatakan bahwa kuota kita memang kurang. Masalahnya semakin serius jika pengisian di SPBE KM 18 Kecamatan Teweh Baru benar-benar bermasalah dan disita. Jika itu terjadi, maka kita harus mengisi LPG di Ampah, yang tentu akan menambah biaya dan waktu distribusi,” jelasnya.
H Taufik Nugraha juga menyoroti masalah distribusi oleh pangkalan gas LPG 3 kg. Ia meminta agar pihak agen lebih tegas dalam mengawasi pangkalan agar mereka beroperasi dengan benar dan sesuai aturan.
“Banyak pangkalan LPG yang hanya sekadar ada namanya, tetapi tidak benar-benar melayani masyarakat. Bahkan, ada yang hanya buka di tengah malam. Kami meminta agar mereka dibina dan diawasi lebih ketat,” tegasnya.
Selain itu, ia juga menyatakan dukungannya terhadap pernyataan Ketua Komisi I DPRD, Hj Nety Herawati, mengenai penyalahgunaan narkoba yang semakin marak hingga ke desa-desa.
“Peredaran narkoba ini sangat meresahkan. Meskipun ada pihak yang diuntungkan, dampaknya bagi keluarga dan anak-anak kita sangat buruk. Semoga kita semua bisa bersama-sama menjaga generasi muda dari bahaya narkoba,” pungkasnya.